Pandemi Covid tak Pengaruhi Pendapatan Kemenkeu di Dumai Lebihi Target

DUMAI RRINEWSS.COM Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan siaran pers tentang kinerja APBN tahun 2022 KPP Pratama Dumai, KPP Pratama Bengkalis, KPPBC TMP B Dumai, KPPN Dumai dan KPKNL Dumai bertempat di Aula KPPBC Jalan Datuk Laksamana, Rabu (25/01/2023).

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Dumai Sukirno didampingi Kepala KPP Pratama Dumai Laela Nikulina, Kepala KPP Pratama Bengkalis Eko Cahyo Wicaksono, Kepala KPKNL Dumai, Muh Hasbi Hanis dan Kepala KPPBC Dumai Ristola Nainggolan menjelaskan realisasi pendapatan negara APBN Tahun 2022 mencapai Rp2.626,4 triliun atau mengalami peningkatan menjadi 115,9 % dari target berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 sebesar Rp2.266,2 triliun.

Untuk realisasi ini tumbuh 30,6% sejalan dengan pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan terjaga serta dorongan harga komoditas yang relatif masih tinggi. Secara rinci Sukirno menambahkan adapun capaian masing-masing unit eselon I Kementerian Keuangan di Kota Dumai dan Bengkalis tahun 2022

KPPBC TMP B Dumai target Rp12.926.555.102.000 pencapaian tahun 2022 sebesar Rp13.374.807.917.000 mengalami kenaikan 103,85%, KPP Pratama Dumai target awal Rp1.758.734.955.000 pencapaian Rp2.021.083.467.341 atau 114,02%, KPP Pratama Bengkalis target Rp1.752.394.165.000 realiasi Rp2.113.278.471.938 mengalami kenaikan 120,59%, dan KPKNL Dumai target awal Rp66.786.874.152 realisasi Rp. 103.327.634.559 mengalami kenaikan 154,71%

Kepala KPP Pratama Dumai Laela Nikulina menambahkan sesuai visi Kemenkeu “Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta pengawasan dan penegakan hukum yang efektif “ KPP Pratama Dumai mampu mencapai target penerimaan pajak yang ditetapkan dipengaruhi oleh sektor penyumbang penerimaan terbesar.

Adapun sektor tersebut industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran. Reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, pertanian, kehutanan dan perikanan, administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib dan pertambangan dan penggalian.

Untuk penerimaan terbesar KPP Pratama Dumai kata Laela diperoleh dari penerimaan sektor industri pengolahan sebesar Rp695.891.158.166 dengan kontribusi sebesar 34,43% dan mengalami pertumbuhan positif sebesar 121,47%, serta Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang menyumbang penerimaan negara Rp 188,493,253,083 dengan total peserta sebanyak 559 wajib pajak.

Hal senada diungkapkan Kepala KPP Pratama Bengkalis Eko Cahyo Wicaksono dalam pencapaian realisasi penerimaan pajak mencapai Rp2.113.278.471.938 naik 120,59% dari target atau tumbuh 12,54% dibandingkan realisasi tahun 2021.

Pencapaian ini tentunya terdiri dari Pajak Penghasilan sebanyak Rp620,5 miliar, PPN dan PPnBM Rp416,4 miliar, PBB dan BPHTB Rp1,072 triliun, PPh DTP Rp3,4 miliar,dan pajak lainnya sebesar Rp220 juta. Program Pengungkapan Sukarela (PPS) berakhir di tahun 2022. Secara nasional total peserta 247.918 wajib pajak, di KPP Pratama Bengkalis terdapat 668 wajib pajak dengan realisasi Rp132.122.758.000 di tahun 2022. Untuk realisasi kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan pada tahun 2022 di KPP Pratama Bengkalis sebanyak 52.084 Wajib Pajak atau naik 101,62%.

Kepala KPPBC Dumai Ristola Nainggolan menjelaskan dari sisi pendapatan KPPBC pada tahun 2022 mendapat distribusi target sebesar Rp12.926.555.102.000 dengan rincian Bea Masuk sebesar Rp35.866.791.000 dan Bea Keluarsebesar Rp12.890.688.311.000. Melalui upaya yang optimal dan kontribusi semua pihak, capaian penerimaan Bea Cukai Dumai dapat terealisasi melampaui target dengan total penerimaan sebesar Rp.13.374.807.917.000 atau naik 103.85% dari total penerimaan.

Dengan rincian Bea Masuk sebesar Rp53.887.388.000 atau 150,01% dari target, Bea Keluar sebesar Rp13.374.807.917.000 atau 103.76% dari target serta penerimaan Pabean lainnya sebesar Rp540.837.000.

Berbagai komoditas penyumbang penerimaan terbesar bersumber dari pupuk Rp8.463.845.985.670), minyak mentah CPO dan turunannya Rp2.680.385.882.657, alkohol dan turunan halogenasi, sulfonasi, nitrasi atau nitrosasinya Rp605.976.316.610, garam dan garam peroksi, dari asaman organik dan logam Rp197.819.097.250, serelia Rp172.801.426.008 serta komoditas lainnya.

Tak hanya itu Bea Cukai Dumai juga melakukan berbagai kegiatan pengawasan,meliputi pengawasan narkotika, psikotropika dan prekursor (NPP), pengawasan Barang Kena Cukai ilegal serta pelaksanaan patroli laut. Bea Cukai Dumai senantiasa menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdangangan ilegal di Pantai Timur Sumatera dengan total dokumen yang diterbitkan sebanyak 178 Surat Bukti Penindakan, pengawasan NPP dengan hasil tangkapan sebanyak 50.121 gram Methamphetamine dan 1040 butir ekstasi serta pengawasan rokok ilegal dengan total hasil tegahan sebanyak 2.199.696 batang rokok ilegal.

Sukirno menambahkan disamping mengelola penerimaan, Kemenkeu juga memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien,dan produktif yang diadministrasikan oleh KPPN Dumai seperti belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.003.561.156.000 trealiasi Rp980.114.558.932 atau 97,66%, Dana Alokasi Khusus Fisik pagu anggaran Rp370.035.320.000 trealisasi Rp354.856.341.514 atau 95,90%, Dana Desa pagu anggaran sebesar Rp354.953.697.000 yang trealisasi Rp353.862.202.739 atau 99,69%, Penyaluran Kredit Usaha Rakyat dengan pagu Rp28.285.276.606 dan penyaluran Ultra Mikro dengan pagu Rp2.600.599.394.577.

Kepala KPKNL Dumai, Muh Hasbi Hanis dalam melaksanakan pengelolaan kekayaan negara, pelayanan lelang dan pengurusan piutang negara atau daerah. Dari sisi kekayaan negara salah satunya melakukan program sertifikasi Barang Milik Negara berupa tanah. Kegiatan sertifikasi tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum serta mengamankan BMN berupa tanah.

Pada tahun 2022, KPKNL Dumai menargetkan sebanyak 25 bidang tanah untuk di sertifikatkan. Target tersebut berhasil dilampui dengan mensertifikatkan 146 bidang tanah. Sampai dengan tahun 2022, Aplikasi SIMAN mencatat bahwa terdapat 445 bidang tanah yang dimiliki oleh satuan kerja dibawah binaan KPKNL Dumai.

Terkait dengan pelaksanaan pelayanan lelang berupa pokok lelang (PL 1) dan pegadaian berhasil mencatat nilai sebesar Rp87.446.976.873,00 dari target sebesar Rp58.500.000.000,00. Pengurusan piutang negara/daerah, dari upaya-upaya penagihan langsung dengan surat paksa atau tanpa surat paksa pada para debitur.

KPKNL Dumai di tahun 2022 berhasil memulihkan hak tagih negara (debt recovery) sebesar Rp354.929.243,00 dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp13.882.418.467,00 dari target sebesar Rp7.368.001.460,00.
Tahun 2022 merupakan periode dengan tantangan cukup berat bagi perekonomian Indonesia. Dalam masa transisi pasca COVID-19, pemerintah berupaya dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional dengah perubahan dan penyesuaian kebijakan. Kementerian Keuangan senantiasa mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan, pengelolaan kekayaan negara, memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien,dan produktif serta meningkatkan pengawasan pada wilayah kerja masing-masing kantorpelayanan.***(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *