Polres Dumai Razia Judi Online di Ponsel, 1 Personel Diproses

RRINEWSS.COM- DUMAI– Jajaran Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Reskrim Polres Dumai merazia ponsel milik anggota polri buntut kasus judi online yang semakin marak.

Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton razia itu dilakukan seusai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal praktik judi online di lingkungan Polri. “Razia ponsel untuk menegakkan disiplin dan integritas anggota kepolisian. Selain itu, memastikan seluruh personel bebas dari praktik yang melanggar hukum,” ujar kapolres.

Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada ponsel anggota kepolisian di wilayah tugas Polres Dumai sebagai bentuk penekanan dan ketegasan memberantas judi online yang sudah meresahkan. Apalagi, dampaknya dapat memengaruhi mental anggota kepolisian yang ikut bermain judi online tersebut.
Kata kapolres, semua ponsel anggota diperiksa secara detail, ini untuk memastikan tidak ada aplikasi judi online di ponselnya. Pemeriksaan ponsel anggota dilakukan secara acak guna mencari aplikasi judi online terpasang di ponsel. Kendati demikian, sebagai besar personel tidak memasang aplikasi tersebut namun dalam razia tersebut terdapat 1 laporan yang diproses.

Penegakan disiplin anggota polri selalu dilakukan, kata kapolres, agar anggota kepolisian selalu waspada dan tidak terlibat praktik-praktik yang melanggar kode etik polri, terutama judi online yang marak saat ini.

“Pengecekan ponsel anggota sengaja dilaksanakan tanpa pemberitahuan. Judi online ini dampaknya negatif apalagi sangat merugikan baik secara individu maupun institusi kepolisian,” katanya.

Kata kapolres lagi, secara individu judi online bisa menyebabkan masalah baik dengan keluarga, dan menjadi stres, hingga gangguan mental. Dan bagi institusi kepolisian, keterlibatan anggota dalam judi online dapat merusak kepercayaan publik dan mengganggu kinerja aparat penegak hukum.

“Judi online atau slot yang sering dimainkan itu sangat merugikan, permainan itu sudah didesain sedemikian rupa untuk membuat para penggunanya ketagihan sehingga mengganggu psikologis untuk tetap bermain walaupun sudah mengalami banyak kekalahan,”ungkapnya.

Lanjutnya sangat disayangkan jika gaji yang diterima habis dipakai untuk bermain judi online apalagi sampai harus menjadi pemicu masalah besar lainnya.***(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *