RRINEWSS.COM- SIAK – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Siak, berkunjung ke Kota Dumai, untuk sharing diskusi tentang toleransi beragama di tengah masyarakat yang heterogen, Selasa (17/9/24).
Rombongan dipimpin langsung ketua FKUB Siak H.M Winto, dan rombongan Siak disambut ketua FKUB Kota Dumai H Ismail Abas.
Pertemuan digelar di aula Kelenteng Hock Liong Kiong jalan Kelakap 7 Dumai Barat, juga dihadiri tokoh besar Agama Konghucu Dumai Ayu Junaidi, salah seorang tokoh kerukunan di di Kota Minyak itu.
“Kami ke Dumai, untuk sharing diskusi. Yang mana Kita Dumai ini masyarakatnya lebih heterogen dan lebih toleran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Winto.
Winto mengatakan, bukti Kota Dumai masyarakatnya hidup toleransi, di lokasi pertemuan itu, berdiri dengan gagah rumah ibadah umat Konghucu, yang memiliki lahan yang luas, fasilitas yang lengkap seperti tempat pendidikan, olahraga serta aula pertemuan.
“Hubungan antar agama di sini sangat terjaga dengan baik, sangat toleransi, mereka berprinsip setiap agama berbeda namun semua agama tidak pernah mengajarkan untuk merusak kerukunan, semua menjaga satu sama lain,” katanya.
Bicara toleransi Siak dan Dumai juga memiliki kesamaan, di Siak masyarakatnya sudah diajarkan untuk hidup toleransi di masa kerajaan Siak Sri Indrapura, oleh para sultan.
“Di Siak juga lama toleransi ini terbina. Hadirnya kita di Dumai untuk saling menguatkan, saling berbagi ilmu bagaimana sebaiknya hidup toleransi di tengah masyarakat kita yang majemuk,” ujarnya.
Salah satu ilmu yang akan dibawa oleh FKUB Siak balik ke negeri istana, yakni FKUB Kota Dumai sudah mulai sosialisasi peraturan Menteri Dalam Negeri dan Agama nomor 8 dan 9 tahun 2006, menjadi peraturan presiden (Perpres).
“Dumai sudah mulai sosialisasi tahun ini, bahkan sudah sampai di tingkat RT. Kalau di Siak belum, Insya Allah tahun depan kita akan mulai,” ujar Winto.
Pada kunjungan itu, FKUB Siak juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Putri 7 yang terletak di komplek Pertamina Dumai.***