RRINEWSS.COM – Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso menjelaskan detik-detik anak di Depok bunuh ibunya sendiri dan lukai adik hingga ayahnya.
SW (43) ditemukan tewas di dalam rumahnya setelah dibacok anaknya sendiri Rifki Azis Ramadhan (23) di Kampung Sindangkarsa, Rt 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Peristiwa anak bunuh ibu di Depok tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 05.30. Saat itu salah satu warga mendengar teriakan dari dalam rumah tersebut.
“Sekitar pukul 05.30 WIB masyarakat mendengar teriakan dari dalam rumah, kemudian masyarakat berusaha masuk ke rumah tersebut untuk mengecek kebenarannya,” katanya, Kamis (10/8).
Menurutnya, masyarakat sempat kesulitan membantu korban karena pintu rumah sempat dikunci, sehingga warga sempat mendobrak pintu kamar di rumah tersebut.
“Karena kondisi kamar itu terkunci, maka masyarakat mendobrak pintu kamar tersebut,” ungkapnya.
Setelah berhasil didobrak, warga melihat dua orang tergeletak. Didalam terlihat bapak dan anak tergeletak dalam kamar.
“Setelah itu warga melihat ada 2 orang, ayah dan anak di dalam kamar kemudian mengamankan 2 orang tersebut,” ungkapnya.
Kemudian warga melihat ke kamar belakang dan mendapati satu orang tergeletak.
“Itu ibu dari yang punya rumah. Korban yang meninggal ibunya, dan yang luka-luka bapaknya,” tukasnya.
Korban mengalami luka parah. Korban selamat dibawa ke rumah sakit.
“Luka, saya sudah cek juga di RS yang luka dibagian kepala kemudian tangan untuk bapaknya,” katanya
Gegara Persoalan Bisnis
Durhaka, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada seorang anak yang tega membunuh ibunya sendiri dan melukai ayah serta adiknya.
Peristiwa anak bunuh ibu di Depok ini diduga adanya perselisihan mengenai soal bisnis keluarga.
SW (43) ditemukan tewas di dalam rumahnya setelah dibacok anaknya sendiri Rifki Azis Ramadhan (23) di Kampung Sindangkarsa, Rt 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Peristiwa Anak bunuh ibu di Depok ini dibenarkan Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso.
Pihaknya mengaku masih mendalami penyebab peristiwa berdarah tersebut
Dia mengatakan, peristiwa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 05.30. Saat itu salah satu warga mendengar teriakan dari dalam rumah tersebut.
“Sekitar pukul 05.30 WIB masyarakat mendengar teriakan dari dalam rumah, kemudian masyarakat berusaha masuk ke rumah tersebut untuk mengecek kebenarannya,” katanya, Kamis (10/8).
Menurutnya, masyarakat sempat kesulitan membantu korban karena pintu rumah sempat dikunci, sehingga warga sempat mendobrak pintu kamar di rumah tersebut.
“Karena kondisi kamar itu terkunci, maka masyarakat mendobrak pintu kamar tersebut,” ungkapnya.
Setelah berhasil didobrak, warga melihat dua orang tergeletak. Didalam terlihat bapak dan anak tergeletak dalam kamar.
“Setelah itu warga melihat ada 2 orang, ayah dan anak di dalam kamar kemudian mengamankan 2 orang tersebut,” ungkapnya.
Kemudian warga melihat ke kamar belakang dan mendapati satu orang tergeletak.
“Itu ibu dari yang punya rumah. Korban yang meninggal ibunya, dan yang luka-luka bapaknya,” tukasnya.
Korban mengalami luka parah. Korban selamat dibawa ke rumah sakit.
“Luka, saya sudah cek juga di RS yang luka dibagian kepala kemudian tangan untuk bapaknya,” katanya.
Dia menjawab adanya dugaan mengenai persoalan bisnis keluarga.
“Dugaan adanya persoalan mengenai masalah bisnis atau internal di keluarga,” cetusnya. ***suara