RRINEWSS.COM-– Kilang minyak PT Pertamina di Dumai, Riau, meledak malam tadi. Merespon kembali adanya kilang Pertamina meledak, Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengaku tak habis pikir dengan terulangnya kembali ledakan di kilang minyak pasca belum selesainya Depo Plumpang di Jakarta.
“Kejadian meledaknya kilang ini terus beruntun, Dimulai dari kebakaran kilang Cilacap, kilang Balikpapan, kilang Balongan, depo Plumpang, dan terbaru adalah kilang minyak Dumai. Kebakaran juga terjadi pada kapal tanker pengangkut BBM ini ada masalah serius di internal Pertamina,” kata Sartono, Minggu (2/04/2022)
Sartono bilang, kecelakaan ini polanya hampir sama artinya sistem keamanan yang digunakan pun sama, harusnya Pertamina sudah belajar dari kejadian sebelumya. “artinya selain sistem di tubuh pertamina yang salah,” ujar politikus Partai Demokrat ini.
Untuk itu, Sartono mendesak Pertamina segera mengevaluasi total persoalan masalah ini. Pasalnya, dari kejadian sudah menimpa kilang minyak diberbagai daerah sudah selayaknya badan usaha mengurusi minyak negara ini untuk segera melakukan audit yang benar karena hal ini mempertaruhkan nama negara.
“Perlu adanya evaluasi yang serius ini terhadap jajaran direksi di pertamina, kalau tidak mampu menjalankan tugasnya lebih baik mundur jangan bikin malu negara. tetapi juga semakin menjauhkan dari upaya membangun kemandirian pengolahan minyak di dalam negeri,” tegas politikus Partai Demokrat ini.
Disamping itu juga, Sartono menyentil Menteri BUMN sebagai bos besar dari Pertamina untuk fokus pada tupoksi besarnya sebagai Menteri BUMN mengelola aset-aset negara seperti Pertamina dan jangan terlalu sibuk mengurus sepakbola sehingga persoalan pokoknya sebagai bos BUMN jadi terhambat.
“Saya minta menteri BUMN serius menangani Pertamina ini, kalau tidak bisa karena sibuk PSSI lebih baik mundur. Negera ini bukan mainan, mengurus BUMN harus serius, Pertamina harus didampingi, jangan ditelantarin ketika menghadapi situasi sulit,” kata legislator dapil Jatim VII ini menegaskan.
Ia pun menambahkan harus ada monitoring evaluasi alat dan pekerja yang selalu di monitor untuk memenuhi standarisasi keselamatan kerja dan lingkungan (K3L).
Namun demikian, Sartono tetap prihatin dan bersimpati atas kejadian meledaknya kilang pertamina dumai. “Kami mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini semoga tidak ada korban jiwa atas peristiwa meledaknya kilang pertamina ini,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kilang pertamina RU II Dumai meledak. Kuat ledakan membuat sejumlah rumah warga dekat lokasi kejadian pun rusak. Peristiwa ledakan terjadi Sabtu (1/4/2023) malam.
Lokasi Kilang Pertamina ini berada Kecamatan Dumai Timur. Ledakan diduga bersumber dari dalam Kilang Pertamina RU II Dumai. Dilaporkan juga jika kaca-kaca rumah warga pecah akibat kuatnya getaran ledakan. (trpc/ant)