Batam- Kejadian tragis kembali mengguncang Kota Batam. Seorang wanita muda bernama Dwi Putri Aprilian Dini (25 tahun) asal Lampung, ditemukan tewas dengan tidak wajar di sebuah mess di kawasan Jodoh Permai, Batu Ampar, Sabtu, 29 November 2025.
Korban diketahui bekerja sebagai pemandu lagu (Ladies Company) di salah satu tempat karaoke (KTV) di Kota Batam.
Informasi yang diperoleh batamnews.co.id pada Minggu, 30 November 2025 pagi, Keluarga Satu Kampung Korban mengungkap, sejumlah kejanggalan yang mengarah pada dugaan pembunuhan.
Berdasarkan penelusuran lapangan, jasad korban diduga sengaja dibawa oleh seorang pria Chinese, yang disebut sebagai bos Agency ditempat korban bekerja, ke Rumah Sakit Elisabeth Sagulung.
Tindakan tersebut kian menjadi janggal, sebab lokasi dimana korban tinggal dan meninggal dunia di Batu Ampar, kenapa harus dibawa hingga ke RS Elisabeth Sagulung, hal ini menjadi tanda tanya besar.
Saat dikonfirmasi, Seorang Petugas yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa pihaknya sempat menerima laporan adanya jasad korban yang tiba di Rumah Sakit Elisabeth Sagulung.
“Namun, setelah melakukan pemeriksaan awal dan meninjau kronologi yang diperoleh, bahwa TKP berada di wilayah hukum yang berbeda, yakni TKP di Batu Ampar, sehingga penyelidikan ini dilimpahkan ke Polsek Batu Ampar untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya kepada batamnews.co.id.
Sementara, Awak media masih terus berupaya melakukan konfirmasi terkait tewasnya Dwi Putri Aprilian Dini yang kian janggal dan menyisakan misteri penyebab kematian wanita muda asal Lampung itu disebuah mess tempat korban tinggal.
Saat ini korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri guna dilakukan Otopsi dan setelah itu rencananya akan diserahkan ke pihak keluarga dan pulangkan ke kampung halamannya di Lampung untuk dimakamkan disana.
Hingga berita ini dimuat, batamnews.co.id masih terus berupaya melakukan konfirmasi kepada Polsek Batu Ampar untuk memperoleh informasi terkait penyebab pastinya korban meninggal dan apakah benar adanya keterlibatan “Bos” korban dalam insiden ini.***
Kapolsek Batuampar, Kompol Amru Abdullah, membenarkan bahwa penyidik masih mendalami peran masing-masing pelaku dan mengejar orang lain yang belum diamankan. “Kasus masih dalam pengembangan. Ada pelaku lain yang masih kita buru. Setelah lengkap, baru akan kami ekspos,” tegasnya.
Dwi Putri ditemukan dalam kondisi penuh luka lebam dan diduga mengalami penyiksaan selama beberapa hari sebelum meninggal. Jenazahnya kini berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk menjalani proses otopsi sebelum dipulangkan ke kampung halamannya di Lampung. Penyidik terus memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan dekat korban dan pihak agency. Sementara itu, Batamnews.co.id masih berupaya mendapatkan konfirmasi langsung dari pihak MK Management mengenai keberadaan Melika dan dugaan keterlibatannya. ***batamnews
